Jumat, 10 Juli 2015

Aku tahu

Untuk kamu yang tidak akan pernah membaca ini.

Aku tahu. Aku sangat mengetahui. Aku hanya lah orang baru yang singgah sebentar di hidupmu. Ya baru 3 bulan kita saling mengenal. Namun jarang sekali saling menyapa.
Tepatnya sejak bulan maret aku mengenalmu dengan baik. Kita cukup dekat karena percakapan di sos med. Karena terbiasa, akhirnya sampai hari ini dan kapan pun, aku terus menunggumu, begadang hingga larut malam, menunggumu untuk memulai chat. Aku selalu menulis pm agar kamu membaca dan memulai chat duluan, tapi ternyata tidak. Hanya sekali kamu melakukan itu. Aku yang selalu memulai chat duluan, jika kamu menulis pm. Namun akhir-akhir ini kamu jarang sekali menulis pm dan tweet di sos med. Aku hanya bisa menunggu kamu menulisnya. Ya tidak apa-apa. Karena aku sudah terbiasa tersakiti dan selalu memulai duluan.
Aku sangat paham bahwa kamu sangat sibuk. Sibuk bekerja dan kuliah. Untuk mengecek hp pun mungkin kamu tidak selalu bisa. Apalagi sejak kepergian seseorang yang kamu cintai. Kamu menjadi sangat rapuh dan tidak memiliki semangat di hidupmu. Untuk itu aku ingin sekali berada di sisimu untuk memberikan semangat kepadamu. Tapi hanya aku yang ingin. Kamu memikirkan aku saja tidak pernah.
Aku pun sangat hafal, kamu biasanya sering muncul di sos med hanya setiap malam, mulai pukul 23:00 wib - 05:00 wib. Aku tahu itu karena kamu menulis pm.
Aku ingin sekali kamu terus memberi kabar, walaupun hanya sekedar berbincang sebentar di sos med, walaupun hanya sedikit sekali percakapan kita yang tidak penting, dan selalu aku yang terakhir mengakhiri percakapan. Entah hanya kamu read, atau bahkan hanya deliv. Padahal kamu selalu ada. Walau menimbulkan luka di hatiku, namun aku selalu kuat dan sabar. Karena aku tahu aku bukanlah siapa-siapa untukmu.
Dan dari situ, aku penasaran dengan hidupmu. Karena itu aku mencoba untuk menjadi stalker. Aku kepoin semua sos med mu. Mulai dari facebook lama mu yang masih alay, akhirnya aku tahu bahwa kamu memiliki mantan terindah, berpacaran selama bertahun-tahun dengan teman SMP mu selama 2 tahun (mungkin), dari tahun 2011-2013, lalu putus, dan kembali pacaran di kelas XI SMA tahun 2014. Aku sangat paham kalian memiliki sejuta kenangan indah. Dan ternyata mantanmu sangat cantik. Aku kalah lah dibandingkan dia. Aku bukan lah apa-apa di matamu.
Dan mantanmu yang aku tahu hanyalah dia.
Dan aku kepoin twitter kamu dari terakhir ngetweet, hingga dari awal kamu ngetweet. Aku tahu bahwa kamu dan mantanmu saling unfollow semua sos med. Dan bukan hanya mantanmu yang kamh unfollow, tapi juga teman dekatmu, yang dulu kamu selalu mentionan hingga larut malam.
Namun aku jadi paham bahwa kamu sangat baik kepada siapapun, dan dekat dengan semua wanita. Karena kamu tipe orang yang welcome, humble, asik. Aku tahu bahwa banyak sekali gadis cantik, kece dan modis yang menjadi temanmu, dan yang kamu dekati. Karena dulu kamu genit dan sering modus.
Diam-diam aku selalu memperhatikanmu dari jauh.
Aku tenggelam dan jatuh hati dalam kata-kata mu di chat, padahal mungkin kamu chat dengan semua cewe seperti itu. Karena aku orang yang baper dan kegeeran. Jadi aku terlalu berharap padamu. Apalagi saat orang-orang bilang bahwa kamu pernah suka dengan ku. Itu membuat aku sadar bahwa untuk apa aku mengharapkan masa lalu yang tidan ingin kembali. Dan akhirnya aku ingin sekali semakin dekat denganmu. Dan ingin untuk memilikimu.
Namun kembali lagi aku sangat sadar, bahwa aku hanyalah orang baru. Yang tidak mengetahui apa-apa tentang hidupmu.
Dan dari kekepoan ku ini, aku jadi minder, tidak pede untuk berusaha mendekat. Karena kamu yang tidak ada kabar di semua sos med, tidak pernah menghubungi atau berkomunikasi denganku, itu membuat kita semakin menjauh. Apalagi kita tidak bertemu selama 3 bulan karena libur kuliah semester 2. Dan aku tidak tahu apa kamu akan lanjut kuliah atau tidak, mengingat kamu sudah jarang kuliah, entah karena sibuk bekerja, atau karena malas kuliah.
Aku tahu bahwa kamu hanya menganggapku sekedar teman baru, seperti teman lainnya. Tidak lebih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar